Selasa, 15 Oktober 2013

Susahnya jadi perawat....

Susah nggak ya jadi perawat?

Mau dibilang susah ya susah, mau dibilang enak ya enak, tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Dan, masa depan kita sebagai perawat bergantung bagaimana cara pandang kita terhadap profesi ini.
Jika menjadi perawat dianggap sebagai profesi yang kurang menarik, berat, penghasilan rendah, dan sebagainya maka masa depan perawat tersebut kemungkinan tidak jauh dari apa yang dipikirkan.

Jika kita merasa bangga menjadi perawat (walaupun awalnya terpaksa), menganggap profesi ini adalah sebuah tugas yang mulia, menganggap profesi ini sebagai ladang ibadah kita, selalu berfikir positif dan berupaya sekuat tenaga untuk memajukan profesi, melakukan aksi nyata dalam berkarya di bidang profesi keperawatan, maka kami yakin perawat tersebut mempunyai masa depan yang cemerlang, sukses sebagai perawat.

Tapi.... banyak perawat yang merasa ribet banget jadi perawat, harus mengurus ini, dan itu, dan ini, dan itu, dan lain-lain..... hmmmm...... pusing banget jadinya.

sebenarnya, menjadi perawat tidaklah serumit itu....
menjadi perawat itu cukup dengan menyelesaikan studi di Pendidikan Keperawatan (SPK, AKPER, dst).
sama seperti menjadi orang islam, cukup membaca dua kalimat syahadat, maka orang tsb sudah bisa dikatakan islam. tapi menjadi orang islam yang baik, tentu tidak cukup hanya bersyahadat.

Apa wajib punya Kartu Anggota (KTA)?
Tidak, KTA hanya dipersyaratkan bagi perawat yang mau mengurus surat ijin kerja (SIK), Surat Ijin Praktik Perawat (SIPP), dan beberapa keperluan administratif lain seperti menjadi TKHI. bagi perawat yang tidak memerlukan surat/kelengkapan administrasi tersebut, tidak perlu mengurus KTA.

Apa wajib mempunyai STR?
Tidak, STR hanya dipersyaratkan bagi perawat yang mau bekerja di Instansi Pelayanan kesehatan/keperawatan, dan untuk persyaratan mengajukan Surat Ijin Praktik Perawat (SIPP). bagi perawat tidak berpraktek mandiri di bidang keperawatan, atau bekerja bukan di pelayanan keperawatan, misalnya jualan es buah, jual rujak, menjadi pengusaha ekspor impor, menjadi petani atau nelayan, maka tidak diwajibkan memiliki STR.

Apa wajib memiliki SIPP?
Tidak, SIPP hanya diwajibkan bagi perawat yang melakukan praktek mandiri keperawatan. Perawat yang tidak praktek mandiri, misalnya bekerja di RS, Puskesmas, dan sarana pelayanan kesehatan lain cukup memiliki STR, bukan SIPP.

Apa wajib membayar iuran Anggota?
Tidak. Iuran bulanan hanya diwajibkan bagi Anggota Perawat yang terdaftar di Komisariat, Kabupaten/Kota, Provinsi hingga Pusat. Ketaatan membayar iuran anggota adalah sebagai syarat perpanjangan KTA, dan keperluan administratif lain yang mempersyaratkan memiliki kartu anggota (KTA).
perawat yang tidak memelukan KTA dan keperluan administratif lain terkait profesi, tidak wajib membayar iuran anggota.

Apa wajib mengikuti kegiatan organisasi profesi?
Kegiatan keorganisasian yang ditentukan oleh Pengurus Komisariat atau PPNI pada tingkat lebih tinggi adalah sebagai wadah pembinaan dan pengembangan diri anggota, sekaligus sebagai media/sarana untuk memantau keaktifan anggota dalam menjalankan / melakukan kegiatan terkait profesi keperawatan.
kadang, beberapa komisariat mewajibkan anggotanya untuk aktif di kegiatan organisasi tersebut.

wuih... rumit amat....
yah mesti saja.
seperti contoh sebelumnya, kalau cuma mau jadi orang islam ya cukup baca syahadat. tapi kalau mau jadi orang islam yang baik, tidak cukup hanya baca syahadat. ada sholat, zakat, puasa, haji, ibadah sunat, dsb.
demikian pula kalau mau jadi perawat yang baik, ya harus menjalankan apa-apa yang menjadi rukun perawat...

Menjanjikan nggak sih profesi perawat tuh?
Perawat yang aktif dan kreatif akan selalu berusaha mengembangkan metode keilmuan dan praktek keperawatan. Saat ini banyak perawat yang telah berpraktik mandiri dengan memiliki SIPP.
Bahkan beberapa perawat mendirikan fasilitas pelayanan keperawatan yang perawat banget, misalnya Home Nursing Care, Rumah Luka, Rumah Khitan, dsb.

Pelayanan keperawatan mandiri juga bisa dikembangkan pada aspek berikut :
  • Family Health nursing : perawatan keluarga rawan penyakit, mengidentifikasi keluarga dengan kebutuhan perawatan yang kontinyu seperti klien diabetes, penyakit jantung dan stroke, dsb. Keluarga tersebut butuh asuhan untuk menjaga dan mempertahankan status kesehatannya, yang  bisa dilakukan oleh perawat.
  • Pediatric nursing ; mendirikan lembaga-lembaga pendidikan yang memperhatikan kesehatan dan tumbuh kembang anak. Perawat kan ahli dalam memantau dan menstimulasi tumbuh kembang anak. Banyak orang tua menitipkan anak di tempat atau fasilitas yang kurang memperhatikan kesehatan dan tumbuh kembang anak. ini bisa jadi peluang bagi perawat. Iya nggak...
  • Geriatric nursing : populasi lansia semakin meningkat, sehingga kebutuhan perawatan lanjut usia juga akan meningkat. Di LN lembaga-lembaga yang memberikan pelayanan kepada lansia sangat banyak, sedangkan di Indonesia masih terbilang jarang. bukan karena lansia tidak mau menempati panti jompo, tapi pelayanan yang dibutuhkan lansia mungkin selama ini belum ter-cover oleh panti jompo. sehingga perawat dapat berperan disitu. namanya mengkin bukan panti jompo, tapi bikin nama yang lebih keren dan mengangkat martabat lansia, misalnya : Graha Senior, Wisma Seniora, Rumah Sehat Bunda, dan sebagainya, asalkan bukan Rumah Duka, hahaha....
  • Kesehatan jiwa. Saat ini banyak penderita jiwa dirawat di rumah-rumah petugas atau perawat jiwa karena tidak mau (riskan, malu, image) di rawat di RSJ kurang baik. Kesempatan bagi perawat untuk mendirikan fasilitas-fasilitas perawatan jiwa, dengan tetap menjaga martabat penderitanya (tidak diperlakukan sebagai orang gila, atau tidak disamaratakan seperti orang gila kebanyakan di RSJ)
  • Palliative nursing : banyak penderita kanker dan penyakit kronis yang jenuh dan putus asa dengan pengobatan medis di RS.  Anda sebagai perawat dapat menjadi mediator antara pasien dengan RS, menjadi perawat paliatif, dan sangat bagu jika kemampuan anda ditunjang dengan keahlian terapi komplementer.
  • Banyak juga perawat yang memiliki dan mengembangkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan berkolaborasi dengan tim kesehatan lain, yaitu mendirikan klinik rawat jalan, klinik rawat inap, dsb. Anda sebagai perawat, dengan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, tentu juga bisa melakukan hal serupa. Why not....?


Kesimpulannya....
susah nggak ya jadi perawat...?

ABSOLUTELY, NO....!